Menikah
sejatinya persoalan sah. Soal usia kapan untuk menikah, itu masih menjadi
sebuah perdebatan yang tiada ujung. Banyak yang berpendapat bahwa menikah di
usia 20-an adalah pilihan yang tepat, agar usia anak dan orang tua tidak
terlalu jauh. Di lain pihak ada juga yang berpendapat bahwa menikah di usia
30-an adalah pilihan bijak, sampai kedua pasangan sudah dalam keadaan mapan
Jika
banyak pria dan wanita menginginkan menikah di usia 20-an, dan kamu serta calon
pasanganmu juga sudah siap secara fisik maupun psikis, lalu bagaimana dari segi
finansialmu? Apakah sudah siap juga? Buat kamu yang ingin menikah di usia
20-an, jangan khawatir soal keuangan. Berikut beberapa tips tentang bagaimana
mengelola keuangan agar kamu bisa menikah di usia 20-an.
1.
Jauhi pemborosan. Jika punya uang lebih, baiknya disimpan untuk keperluan
masa depan
Berhentilah
melakukan pemborosan, ini demi masa depan via www.keoneulaes.org
Setiap
orang memiliki ukuran borosnya masing-masing, tidak semua orang sama dalam
melakukan pemborosan. Kamu yang merasa boros saat kamu mengeluarkan uang untuk
hal-hal yang kurang penting, atau hal-hal yang seharusnya tidak perlu kamu
bayar, seperti menggunakan kartu kredit yang berbunga tinggi, bisa kok kamu
ganti ke alternatif yang lain. Dari pada kamu menggunakan kartu kredit,
lebih baik kamu mengunakan uang tunai untuk membayar, sehingga kamu bisa
terhindar dari bunganya dan juga biaya bulanan yang selalu ditagih walaupun
tidak digunakan.
Kamu dan
pasanganmu nanti sebaiknya saling mengingatkan agar tidak terjadi perilaku
pemborosan. Kamu dan pasanganmu wajib saling bertukar pandangan soal
pemborosan, dari sinilah kamu bisa menilai apakah kamu boros melebihi
pasanganmu atau sebaliknya. Saat ada satu pihak sudah melewati batas dalam
pengeluaran uang, disitulah kamu dan pasangan harus saling mengingatkan.
2.
Sebelum menikah, pastikan kamu memiliki skor kredit yang bagus
Sudah
tahu berapa skor kreditmu? via www.creditsesame.com
Bank tidak
pernah memandang usia jika ingin memberikan skor kredit kepada seseorang, kamu
yang masih muda dan lajang bisa saja dikenai skor kredit yang buruk karena
selalu telat membayar tagihan. Agar skor kreditmu di mata bank tidak buruk,
berusahalah membuat pihak bank tetap menyukaimu, sehingga kamu tidak akan
kesulitan saat mengajukan KPR nanti di masa depan.
Kamu bisa
melakukan beberapa hal berikut, agar bisa memastikan bahwa skor kreditmu tetap
bagus.
- Selalu rajin membayar tagihan
tepat waktu
- Punya rekening yang sehat
- Tidak banyak berhutang
- Kalau pun berhutang, tidak
lama melunasinya
- Jadi nasabah setia di bank
tersebut
Selain
memastikan dirimu memiliki skor kredit yang bagus, kamu juga harus pastikan
calonmu memiliki skor kredit ‘bagus’ yang juga sama denganmu.
3.
Ketahui kondisi finansialmu sekarang, dan pikirkan apa rencanamu ke depan
Ketahuilah
kondisi finansialmu sekarang
Menikah
itu memang persoalan sah, tapi juga memerlukan banyak perhitungan, apalagi jika
dilihat dari sudut pandang keuangan. Kamu yang ingin bisa menikah di usia
20-an, harus bisa merencanakan penghasilanmu dari sekarang untuk kebutuhan masa
depan. Kamu dan pasanganmu nanti akan menyatukan sumber penghasilan, dan juga
pengeluaran. Pastikan keuanganmu yang sekarang tidaklah kurang, agar kamu bisa
tetap menghidupi kehidupan 2 orang.
Kamu bisa
kok melakukan audit pada keuanganmu, kemudian setelah itu kamu analisa. Cari
tahu apakah hasilnya seimbang, timpang, atau malah masih ada uang yang bisa
disimpan. Selain itu kamu harus bisa merencanakan seperti apa keuanganmu nanti
akan digunakan. Kamu harus memikirkan keuanganmu ke depan apakah masih
seperti kondisi sekarang atau kondisi yang tidak sehat setelah menikah? Kamu
wajib bisa mengelola keuangan dengan baik, agar kehidupanmu dengan pasanganmu
nanti tidak dalam keadaan sulit.
4. Kamu
dan pasanganmu harus memiliki tabungan pribadi, dan juga penghasilan sendiri
Punya
tabungan itu harus
“Gaji
itu sebaiknya disisihkan untuk ditabung, jangan menunggu sisa gaji baru
ditabung”
Kamu dan
pasanganmu memang harus memiliki penghasilan, tapi yang lebih penting harus
punya tabungan pribadi masing-masing. Kamu yang ingin menikah di usia 20-an
harus pintar mengelola keuangan, punya tabungan agar menikah nanti mempunyai
dana cadangan untuk keperluan ke depan. Biasakan menyisihkan gajimu sekian
rupiah untuk ditabung. Menabung memang banyak manfaatnya, ada baiknya dimulai
dari sekarang, sejak kamu memiliki pekerjaan. Jika kamu sulit untuk disiplin
menabung, kamu bisa kok memperlakukan disiplin ketat pada dirimu sendiri, ini
kan demi kamu dan pasanganmu nanti.
Berapa
jumlah penghasilan yang disisihkan untuk ditabung itu tergantung dari kemampuan
masing-masing. Untukmu yang masih melajang dan belum ada tanggungan namun sudah
memiliki penghasilan, sebaiknya disisihkan saja 20-40% dari penghasilanmu untuk
di tabung. Jika terasa berat, bisa kok dimulai dari yang kecil dulu, 5%
mungkin, lalu 10% dibulan berikutnya, 20% dan seterusnya. Kalo kamu masih
sulit juga disiplin menabung, kamu bisa apply ke program
tabungan rencana yang secara otomatis menarik sejumlah uang dari rekeningmu
pada tanggal tertentu. Dengan cara ini, mau tak mau kamu pasti akan menabung.
5.
Rumah dulu atau mobil dulu?
Biarpun
sederhana, yang penting rumah sendiri
Kamu yang
dewasa tentu sudah bisa menjawab pertanyaan “Rumah dulu atau mobil dulu?” Ya,
rumahlah! Kamu dan pasanganmu nanti butuh rumah untuk ditinggali, mobil
hanyalah pelengkap saja, keperluan terpenting tetaplah rumah. Jika kamu punya
skor kredit yang bagus, kamu bisa kok ajukan KPR sebelum mengajukan kredit
mobil.
Walau kamu
dan pasanganmu tinggal di rumah mertua atau orang tuamu, tetap saja rumah itu
bukan milikmu. Sebagus apapun rumah mertua atau orang tuamu, memiliki rumah
sendiri untuk berteduh dengan pasanganmu lebih memberikanmu ketenangan lahir
dan batin.
6.
Bicaralah terbuka dengan calon pasangan soal pendapatan sebelum memikirkan
rencana yang matang
Bicara
dengan pasangan soal keuangan
Ketika
masih pacaran, membicarakan soal keuangan mungkin terlihat tabu. Namun jika
kamu dan pacarmu sudah memastikan bahwa kamu berdua ditakdirkan berjodoh, maka
tidak ada salahnya untuk berani terbuka berbicara soal keuangan padanya. Beri
tahulah pasanganmu tentang gaji perbulanmu, hingga pendapatan bersih dalam
setahun. Karena dari keterbukaan ini, kamu dan pasanganmu lebih bisa membuat
perencanaan yang matang untuk masa depan.
Kamu yang
memiliki penghasilan tidak sebanyak dirinya, tidak perlu malu untuk mengatakan.
Namun jika kamu memiliki penghasilan lebih tinggi dari miliknya, tidak boleh
membuatnya tertekan. Karena saat kamu menikah nanti, sebesar apapun
penghasilanmu akan menjadi miliknya, dan berapapun penghasilannya akan menjadi
milikmu.
7.
Tidak perlu berhutang, jika hanya untuk kebutuhan konsumtif
Tidak
perlu berhutang, agar hidup aman tentram
Andaikan
sedang dalam posisi sulit, usahakan kamu jangan berhutang hanya untuk kebutuhan
konsumtif. Kamu masih boleh berhutang, hanya saja untuk urusan investasi,
semacam untuk membuka usaha pribadi atau hutang KPR untuk membangun rumah. Saat
kamu dan pasanganmu sudah serumah, tanggung jawab semuanya mulai dari
pengeluaraan uang, tanggungan hutang dan lainnya ada dikalian berdua.
Kamu yang
masih muda dan melajang usahakan tidak punya hutang, agar tidak memberatkan
pasangan. Jika perlu kamu bisa menunda dulu rencana menikah sampai bisa menekan
jumlah hutang dari dirimu dan juga pasanganmu. Walau terlihat sulit, tapi ini
demi masa depan kalian berdua.
8. Kamu
yang memiliki perlindungan asuransi saat masih muda, itu justru lebih bagus!
Kalau
sudah memiliki perlindungan asurasi, kamu bisa tenang
Banyak
orang yang mungkin menolak untuk mengikuti ajakan berasuransi, alasannya karena
masih muda dan belum perlu asuransi. Padahal sejak di usia muda inilah harusnya
kamu perlu punya perlindungan asuransi sendiri agar nanti bisa memudahkan
hidupmu ke depannya. Bukan soal apakah perlu asuransi atau belum, tapi soal
kapan kamu akan menggunakannya nanti.
Bagi kamu
yang masing muda dan melajang, kamu bisa memilih untuk memiliki asuransi
kesehatan terlebih dahulu. Biasanya asuransi kesehatan akan diberikan oleh
kantor tempat kamu bekerja. Jika kamu seorang wirausaha, maka kamu harus
membeli sendiri produk asuransi kesehatan tersebut. Kamu bisa memulai
iuran asuransimu perbulan mulai dari RP. 25,500 (iuran terendah di BPJS).
Kamu bisa
memanfaatkan perawatan dari rumah sakit apabila kamu jatuh sakit. Gajimu akan
aman dan kamu pun tidak perlu memikirkan tagihan obat-obatan dan juga rumah
sakit di mana kamu berobat. Untuk asuransi jiwa, cocok kamu ambil setelah kamu
punya resiko finansial, seperti anak dan orang tua yang sudah pensiun.
9.
Menentukan berapa target finansial yang ingin dikejar bersama pasanganmu
Tentukan
target finansialmu secara bersama-sama via www.bintang.com
Pastikan
kamu dan pasanganmu memang memiliki mimpi dan rencana yang sama, baik itu dalam
jangka pendek, menengah ataupun panjang yang ingin kalian kejar bersama.
Putuskan segala hal bersama-sama, mulai dari kapan saat yang tepat untuk kalian
membeli rumah, apakah kalian ingin memiliki anak atau ingin menambahnya, apakah
perlu menambah kendaraan atau tidak, dan yang lainnya.
Itu semua
perlu diputuskan sejak awal kamu membina rumah tangga, putuskan siapa yang
bertanggung jawab untuk membayar tagihan dan hal yang lainnya. Untuk
mempermudah, kamu yang sudah menikah segeralah kunjungi bank untuk membuka
rekening bersama dan mintalah pihak bank untuk mengautomatisasi pembayaran
tagihan kalian berdua dan tagihan lainnya.
10.
Kamu dan pasanganmu lebih baik melakukan pembicaraan mendalam soal keuangan,
demi masa depan
Berbicara
berdua secara mendalam bisa jadi jalan keluarnya via www.bustle.com
Berbicara
berdua secara mendalam soal keuangan bisa jadi jalan keluar dari segala masalah
yang menerpa. Kuncinya adalah kejujuran dan komunikasi. Kamu dan pasangan harus
terus terang soal rencana dan keuangan, jika kalian ingin melangsungkan
pernikahan di usia 20-an. Kamu harus jujur dengan pasanganmu soal gaya hidupmu,
apakah kamu suka pemborosan atau tidak, dan lainnya yang berkaitan dengan
pengeluaran uang. Pintar mengelola keuangan saja tidaklah cukup. Setelah
menikah, kamu harus memiliki rencana dengan pasanganmu untuk 5 tahun, 10 tahun,
atau 20 tahun ke depan soal keuangan.
Bukan
hanya soal bagaimana mengelola keuangan, pengeluaraan atau membayar tagihan
saja. Kamu dan pasanganmu juga harus membahas kapan kalian mau punya anak,
berapa banyak anak yang kalian idamkan, dan berapa lama jarak antar anak.
Menikah itu memang persoalan sah, namun tetap saja menjalaninya tidaklah mudah.
Kamu harus bisa mengatur komunikasi antara kalian berdua, agar jika terjadi
masalah keuangan nantinya, bisa terselesaikan segera.
Cinta
memang urusan hati. Tapi soal menikah, kamu harus membutuhkan lebih dari soal
cinta dan juga hati. Kamu membutuhkan sebuah rencana yang matang dan juga
kedewasaan dalam mengelola keuangan.
0 Response to "10 Strategi Mengelola Keuangan Agar Kamu Bisa Menikah di Usia 20-an"
Post a Comment