Latest Updates

Kisah Kasih Tak Sampai yang Membawa Sang Pecinta ke Surga

Sobat Nida, hari ini kita begitu akrab dengan kisah kasih tak sampai yang berujung tragedi. Misalnya saja kisah Romeo dan Juliet yang keduanya mati bunuh diri atau cerita Qais dan Layla (Layla Majnun) yang akhir ceritanya pun tak lebih baik dari kisah pertama. Dan beragam novel serta film yang mengambil pola serupa. Kisah cinta yang tak direstui lalu memilih kematian menjadi penutupnya.

Ah, bukanlah cinta sejati jika perasaan membuncah dalam hati malah membuat kita mengakhiri hidup ini. Tidaklah cinta sejati jika kisah kasih kita malah melupakan Zat yang paling berhak dicintai.
Kita kudu hati-hati, Sob, seseorang yang cintanya malah membuatnya jatuh dalam kehinaan dia bahkan akan lupa pada hari kiamat, lupa pada Rabbnya dan AzabNya.
Mari kita belajar pada kisah kasih tak sampai dari pemuda tampan dan gadis jelita di kota Kufah. Ketika cinta yang membara itu tak membuat mereka lupa pada Rabbnya. Ketika kasih sayang keduanya yang tak bertemu di dunia itu, boleh jadi berkumpul di surgaNya, karena ketakutan mereka pada Sang Khalik dan ketaatan mereka untuk menjaga kesucian diri.
Al-Mubarid menuturkan dari Abu Kamil, dari Ishaq bin Ibrahim, dari Raja' bin Amru An-Nakha'y, dia berkata, "Di kota Kufah ada seorang pemuda yang tampan sekali wajahnya, rajin beribadah dan berijtihad. Suatu hari dia singgah di suatu kaum dari An-Nakha'. Di sana pandangannya berpapasan dengan seorang gadis yang cantik jelita dari kaum itu, sehingga dia langsung jatuh cinta kepadanya dan dia berpikir untuk memilikinya. Dia pun singgah di tempat yang lebih dekat dengan rumah gadis itu, lalu mengirim utusan untuk menyampaikan lamaran kepada bapak sang gadis. Namun dia dikabari bapaknya, bahwa gadis itu sudah dilamar anak pamannya sendiri. Tatkala keduanya semakin didera derita cinta, maka sang gadis mengirim utusan kepada pemuda untuk mengatakan, "Saya sudah mendengar tentang besarnya cintamu kepadaku. Aku pun sedih karenanya. Jika engkau mau, maka aku bisa menemuimu, atau jika engkau mau, maka saya bisa mengatur agar engkau bisa masuk ke dalam rumahku."
Sang pemuda berkata kepada utusan itu, "Dan tidakkah ada pilihan di antara dua hal yang dicintai ini, "Sesungguhnya aku takut adzab hari yang besar (Hari Kiamat), jika aku mendurhakai Rabbku?' Sesungguhnya aku takut api neraka yang baranya tidak pernah padam dan tidak surut jilatannya."
Tatkala utusan menyampaikan perkataan pemuda, maka sang gadis bertanya-tanya, "Apakah dalam keadaan seperti ini dia masih merasa takut kepada Allah? Demi Allah, tak seorangpun yang lebih berhak atas demikian itu kecuali satu orang saja, sekalipun manusia bisa bersekutu dalam masalah ini." Setelah itu gadis tersebut memisahkan diri dari segala urusan dunia, tidak mau peduli terhadap urusan harta, suami dan anak. Semua ditinggalkan dan hanya beribadah semata. Tapi sekalipun begitu dia tidak mampu memadamkan cinta kerinduannya kepada pemuda tersebut, hingga dia meninggal dunia dalam keadaan seperti itu. Sang pemuda menziarahi kuburannya, menangis di sana dan berdoa baginya. Suatu hari dia tak kuasa menahan kantuk tatkala sedang berada di atas kuburnya, sehingga dia tertidur pulas. Lalu dia bermimpi melihat gadis yang dicintainya dalam rupa yang sangat menawan. Dia bertanya, "Bagaimana keadaanmu? Apa yang kau temukan setelah berpisah denganku?"
Gadis itu menjawab, "Cinta yang manis wahai orang yang kubutuhkan. Cintamu adalah cinta yang menuntun kepada kebaikan dan kesantunan."
"Sampai kapan engkau dalam keadaan seperti itu?" tanya sang pemuda.
"Hingga mencapai kenikmatan dan kehidupan yang tiada sirna di taman surga yang abadi, suatu kekayaan yang tiada lenyap."
Sang pemuda berkata, "Sebutlah namaku di sana, karena aku tak dapat melupakan dirimu."
"Demi Allah, aku pun begitu pula, tidak dapat melupakanmu. Aku telah memohon kepada Pelindungku dan Pelindungmu agar menyatukan kita berdua. Maka tolonglah aku untuk menggapai tujuan ini dengan sekuat tenaga."
"Kapan aku bisa melihatmu lagi?" tanya sang pemuda.
"Tak lama engkau akan bertemu aku dan melihatku," jawab sang gadis.
Setelah bermimpi seperti itu, pemuda tersebut hanya hidup selama tujuh hari.
Sumber: Taman Orang-Orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu, Ibnu Qayyim Al Jauziyyah
Foto ilustrasi: google

0 Response to "Kisah Kasih Tak Sampai yang Membawa Sang Pecinta ke Surga"

:) :( ;) :D ;;-) :-/ :x :P :-* =(( :-O X( :7 B-) :-S #:-S 7:) :(( :)) :| /:) =)) O:-) :-B =; :-c :)] ~X( :-h :-t 8-7 I-) 8-| L-) :-a :-$ [-( :O) 8-} 2:-P (:| =P~ #-o =D7 :-SS @-) :^o :-w 7:P 2):) X_X :!! \m/ :-q :-bd ^#(^ :ar!

Post a Comment